Apabilarespin negative ischemic namun sudah fatigue/kelelaha atau terdapat keluhan maka hasil akan berupa negative response ischemic hingga beban yang dicapai . Selain itu untuk menentukan ada tidaknya Penyakit jatung Koroner perlu memperhatikan data yang diambil dari sebelum test treadmill dilakukan. Sumber gambar : Google. PERKI.2016.
Body weight training menggunakan resitance band dan tanpa resistance band merupakan bentuk latihan beban yang sedang populer saat ini. Kebanyakan orang melakukan kedua latihan tersebut untuk tujuan menurunkan berat badan dan persentase lemak. Akan tetapi belum diketahui tingkat efektivitas dari latihan body weight training menggunakan resistance band dan tanpa resistance band terhadap penurunan berat badan dan persentase lemak. Penelitian ini adalah pre-experimen dengan desain penelitian yang digunakan yaitu pretest dan posttest. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling, dengan member wanita berjumlah 20 orang, berjenis kelamin perempuan. Pembagian kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok I body weight training menggunakan resistance band dan kelompok II tanpa resistance band. Instrument yang digunakan untuk mengukur berat badan yaitu timbangan omron dengan satuan kilogram, untuk mengukur tinggi badan dengan menggunakan stadium meter dengan atuan centimeter, dan untuk mengukur persentase lemak badan menggunkan skinfold calipter. Teknik analisis data menggunakan paired t test dan independent t test untuk mengetahui ada pengaruh dan ada perbedaan terhadap sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Ada pengaruh yang signifikan body weight training menggunakan resistance band terhadap penueunan berat badan dan persentase lemak dengan nilai signifikasi p 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak; 2 apabila p 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak; 2 apabila p 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak; 2 apabila p < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat dalam tabel berikut Tabel 3. Hasil Uji Independent t Test Kelompok Body Weight Training dengan Resistance band dan Kelompok tanpa Resistance band Rata-rata Persentase Penurunan Penurunan Berat Badan dengan resistance band Penurunan Berat Badan tanpa resistance band Penurunan Persentase Lemak Badan dengan resistance band Penurunan Persentase Lemak Badan tanpa resistance band Sumber Data printer diolah, 2018 Berdasarkan hasil pada tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan berat badan antara kelompok yang menggunakan metode body weight training dengan resistance band dengan nilai signifikansi sebesar 0,85 dan 0,82 yang lebih besar dari 0,05. Latihan body weight training tanpa resistance band dengan nilai signifikansi sebesar 0,28 dan 0,17 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini ditunjukkan pula dengan nilai selisih rata-ratasekitar 6,80 yang menunjukkan bahwa rata-rata penurunan berat badan dengan latihan body weight training dengan resistance band lebih tinggi dari pada rata-rata berat badan dengan menggunakan latihan body weight training tanpa resistance band. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan persentase lemak badan antara kelas yang menggunakan latihan body weight training dengan resistance band dan latihan tanpa resistance band dengan nilai selisih penurunan sebesar 5,70 yang menunjukkan penurunan persentase lemak badan dengan menggunakan latihan body weight training dengan resistance band lebih tinggi dari pada dengan metode body weight training tanpa resistance band. Dilihat dari hasil persentase penurunan berat badan anatar latihan resistance band dan tanpa resistance band adalah 6,66% untuk latihan resistance band, 3,52% untuk tanpa resistance band, sedangkan persentase lemak badan antara latihan resistance band dan tanpa resistance band adalah 10,76% untuk latihan resistance band, dan 8,00% untuk latihan tanpa resistance band. Hal ini berarti hipotesis ketiga dalam penelitian yang menyatakan bahwa latihan body weight training dengan resistance band lebih efektif dari pada latihan tanpa resistance band untuk menurunkan berat badan dan presentase lemak badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ada pengaruh body weight training dengan resistance band terhadap penurunan berat badan dan persentase lemak badan diterima oleh hasil penelitian empiris. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi uji paired t test pada berat badan sebelum dan sesudah menggunakan latihan body weight training dengan resistance band nilai sign 0,000 < 0,05 dan nilai signifikansi persentase lemak badan sebelum dan sesudah menggunakan latihan body weight training dengan resistance band sebesar sign 0,000 < 0,05. Latihan body weight training dengan resistance band menggunakan metode sirkuit, salah satu sistem latihan beban yang umum digunakan untuk membakar lemak badan adalah dengan MEDIKORA, Vol. XVII No. 2 Oktober 2018 - 100 Asti Lestari, Ahmad Nasrulloh Copyright © 2018, MEDIKORA ISSN ISSN 0216-9940 latihan sirkuit atau lebih dikenal dengan circuit weight training. Latihan ini pada dasarnya adalah memadukan prinsip latihan sirkuit atau kontinyu, pada awalnya latihan ini dirancang untuk meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot sambil melatih sistem aerobik, hanya yang menjadi pembela adalah menggunakan alat yaitu tali resistance band dengan pembebanan berat badan sendiri, selanjutnya berkembang untuk memperbaiki komposisi tubuh. Menurut Suharjana 2013 49, circuit training merupakan suatu bentuk latihan aerobic yang terdiri dari pos-pos latihan, yaitu antara 8 sampai 16 pos latihan. Latihan dilakukan dengan cara berpindah-pindah dari pos ke satu ke pos dua begitu hingga pos terakhir. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini yang menyatakan adanya pengaruh body weight training tanpa resistance band terhadap penurunan berat badan dan presentase lemak badan diterima oleh hasil penelitian empiris. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi uji paired t test pada berat badan sebelum dan sesudah menggunakan latihan body weight training tanpa resistance band nilai sign 0,000 < 0,05 dan nilai signifikansi persentase lemak badan sebelum dan sesudah menggunakan latihan body weight training tanpa resistance band sebesar sign 0,000 < 0,05. Body weight training tanpa resistance band adalah latihan menggunkan berat badan sendiri tanpa adanya bantuan alat fitness. Dengan menggunakan latihan ini dapat membakar lemak badan dan mengoptimalkan bagian otot yang dituju karena latihan ini menggunakan otot sebaliknya tergantung otot yang dituju dan otot keterbalikannya. Tentunya agar tercapau tujuan latihannya maka harus dilakukan dengan takaran latihan yang tepat sesuai program penurunan berat badan dan persentase lemak. Avila 2010 523 mengatakan bahwa kombinasi resistensi intensitas sedang pada program latihan penurunan berat badan dapat secara signifikan mengurangi massa lemak tubuh dan komposisi pertengahan paha, kekuatan, dan kualitas otot pada orang dewasa yang memiliki kelebihan berat badan dan obesitas pada orang yang lebih tua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa metode body weight training dengan resistance band lebih efektif dari pada latihan tanpa resistance band untuk menurunkan berat badan dan persentase lemak badan. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi uji independent t test pada penurunan berat badan antara latihan body weight training dengan resistance band dan tanpa resistance band sign 0,85 lebih besar dari 0,28 dan nilai signifikansi penurunan persentase lemak badan anatara latihan body weight training dengan resistance band sign 0,82 yang lebih besar dari 0,17. Hasil tersebut juga terlihat pada rata-rata berat badan dan persentase lemak badan setelah latihan body weight training dengan resistance band menjadi lebih tinggi dari pada setelah latihan tanpa resistance band. Latihan dengan menggunakan body weight training dengan resistance band maupun dengan menggunakan tanpa resistance band sama-sama merupakan latihan body weight training. Akan tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa body weight training dengan resistance band lebih efektif menurunkan berat badan dari pada tanpa resistance band. Hal ini karena dalam body weight training dengan resistance band terdapat beberapa pos, dan latihan menggunakan tali resistance band beban sendiri lebih berat terpengaruh oleh tali yang menggantung tanpa menyentuh tanah itu yang membuat latihan ini lebih berat dari body weight training tanpa resistance band. Latihan dilakukan dengan cara berpindah-pindah dari pos satu ke pos lainnya dengan waktu istirahat yang pendek sehingga membuat pembakaran lemak badan semakin cepat jika dibandingkan latihan body weight training tanpa resistance band. Penurunan berat badan, persentase lemak badan tubuh dan kadar kolesterol disebabkan oleh lemahnya aktifitas fisik para sampel yang semula melakukan olahraga hanya seminggu sekali dalam intensitas yang rendah dimana sumber energi yang dibutuhkan dari pembakaran cadangan lemak badan tubuhnya. Dengan meningkatnya aktivitas tersebut, menyebabkan terbakarnya cadangan lemak badan tubuh untuk memenui kebutuhan kalori tubuh pada saat MEDIKORA, Vol. XVII No. 2 Oktober 2018 - 101 Asti Lestari, Ahmad Nasrulloh Copyright © 2018, MEDIKORA ISSN ISSN 0216-9940 latihan. Hal ini sesuai dengan pendapat Brick 2002 56 Tubuhnya. Dengan meningkatkan aktivitas tersebut, menyebabkan terbakarnya cadangan lemak badan tubuh untuk memenuhi kebutuhan kalori tubuh pada saat latihan. Hal ini sesuai pendapat Brick 2002 56 yang menyatakan bahwa didalam t ubuh senantiasa berlangsung proses biokimia untuk memperoleh energi bagi tiap gerak kerja. Latihan yang dilakukan pada intesitas rendah sampai sedang dalam waktu 30 menit atau lebih akan membakar lemak badan. Aerobic yang dilakukan dalam intesitas yang tinggi dalam waktu yang singkat atau kurang 30 menit akan membakar gula. Selain itu, ada beberapa penelitian telah membuktikan bahwa dengan mencapai tingkat kebugaran yang tinggi dengan aktivitas olahraga aerobic dapat memberikan manfaat salah satunya adalah perbaikan profil, lipit darah. Sadoso 1990 4 juga mengemukakan bahwa latihan olahraga sebagaimana kita ketahui bersama mempunyai pengaruh yang jelas pada penurunan kadar lemak badan dan kolestrol dalam darah. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Ada pengaruh yang signifikan body weight training menggunakan resistance band terhadap penueunan berat badan dan persentase lemak dengan nilai signifikasi p<0,05, 2 Ada pengaruh body weight training tanpa resistance band terhadap penurunan berat badan persentase lemak badan dengan nilai signifikasi p<0,05. 3 Dapat dibuktikan juga bahwa latihan beban body weight training menggunkan resistance band lebih efektif dari pada tanpa resistance band terhadap penurunan berat badan dan persentase lemak pada sampel penelitian. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Nasrulloh, dkk. 2018. Dasar-Dasar Latihan Beban. Yogyakarta UNY Press. Avila, J. J. 2010. Effect to Moderate Intensity Resistance Training During Weight Loss on Body Composition and Phisical Performance in Overweight Older Adults. Eur J Appl Physiol. 2010 109 517-525. Brick, Lyne. 2002. Fitness Aerobic. Alih Bahasa Anna Agustina. Jakarta PT. Raja Grafindo Perkasa. Baechle, T. R. and Earle, R. W. 2014. Weight Training Steps to Success. United States Human Kinetics. Baechle, T. R. and Earle, R. W. 2012. Fitness Weight Training. United States Human Kinetics. Contreras, Bret. 1976. Body Weight Strength Training Anatomy. USAPrinted in United State of Amerika. Dolati, Mahya, et al. 2017. The Effect of Period of TRX Training on Lipid Profile and Body Compotition in Over Weight Wiman. Iran Scientific and Academy Publications. Henhy. 2008. Sistem Pengukuran Berat dan Tinggi Badan menggunakan Mikro Kontrole AT89S51. Jurnal Jurusan Teknik Elektro Universita Tarumanegara. Sadoso Sumosardjuno. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga. Jakarta PT Gramedia. Suharjana. 2013. Kebugaran Jasmani. Yogyakarta Jogja Global Media. Sukadiyanto. 2011. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung Lubuk Agung. Willmore & Costill. 1998. Effect of CircuitResistance Training on Body Compotition and Bone Status in Youth Males. Champaign, IL Human Kinetics Puyblications. ... Exercise is a physical activity to improve body health, but exercise can also improve performance Lochbaum et al., 2022 Sports training can stimulate growth and development, but on the other hand, the experience of practising and competing in sports coaching activities can lead to fatigue, feelings of discomfort and boredom if training is not varied Sulistiyono et al., 2022. In today's modern life, humans cannot be separated from sports activities, both to improve performance and the need to maintain body condition to stay healthy and fit Lestari & Nasrulloh, 2018. The sport that is currently developing and favoured by all circles of society is badminton. ...... The principle of training is also one of the success factors of training, these principles include 1 the principle of active participation, 2 the principle of readiness, 3 the principle of comprehensive development, 4 the individual principle, 5 the principle of adaptation, 6 the principle of overload, 7 the progressive principle, 8 the principle of specification or specialisation, 9 the principle of variation, 10 the principle of warm-up and cooling, 11 the principle of long-term training, 12 contrasting, 13 the principle of non-excessive, and 14 systematic principles Rohmah & Purnomo, 2018. The principles of training have an important role in the physiological and psychological aspects of sportsmen Lestari & Nasrulloh, 2018. Training carried out by athletes using the principles of training will have an impact on the athlete's own performance which can be seen in terms of playing on the field and being consistent in matches that play to the Bauman et al., 2023 maximum peak performance is only achieved by using training that is planned systematically, continuously, and under the supervision and guidance of a good coach. ...Fransfile ManihurukSumaryanto Sigit NugrohoSetyawan WidyartoThe game of badminton required good physical condition such as balance. This study aims to determine the effect of training using resistance bands on improving the balance of badminton athletes. The benefits of this study, 1 theoretically this research opens the paradigm in the field of coaching in general and specifically in the sport of badminton to use varied forms of exercise, 2 this research is expected to increase knowledge to trainers so that they choose a form of exercise that is simple but can improve various physical conditions, 3 as a reference value for the quality of further research because this research from the knowledge of researchers has not been carried out. This study uses an experimental method with a one group pretest-postest research design. The population in this study were 20 badminton athletes The sample in this study were 20 badminton athletes with total sampling. Data collection techniques are carried out measuring balance with a strok stand measuring instrument. The data analysis technique used is using SPSS 26 software to test the Independent T-Test. The results showed that there was an increase from training using resistance bands to improving the balance of badminton athletes with a value of < and an increase from the treatment given of 63%. Training using resistance bands is the right alternative choice to improve physical condition abilities, and which includes balance. It can be an alternative for athletes or badminton coaches to use resistance bands as a medium and method to improve balance.... Latihan beban metode sirkuit sudah terbukti efektif untuk menurunkan berat badan dibanding metode lain seperti super set. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari & Nasrulloh, 2019;Purwanto & Nasrulloh, 2019 menunjukkan bahwa latihan beban metode sirkuit lebih efektif dari pada metode super set untuk menurunkan berat badan dan prosentase lemak. Hal ini dibuktikan dengan nilai persentase pada penurunan berat badan antara metode circuit weight training dengan metode super set sebesar 4,6 % yang lebih besar dari 2,6 % dan nilai prosentase penurunan prosentase lemak antara metode circuit weight training dengan metode super set sebesar 19,2 % yang lebih besar dari 10,5 %. ...Farid Imam NurhadiWawan Sundawan SuhermanYudik Prasetyo Ahmad NasrullohPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan beban metode sirkuit kombinasi dengan latihan aerobik terhadap berat badan dan persentase lemak tubuh pada remaja overweight. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah pre-experimental design menggunakan one-group pretest-post test design. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria remaja laki-laki overweight, sehingga diperoleh sampel sebanyak 20 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Tes yang dilakukan adalah pengukuran persentase lemak tubuh dan berat badan. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas varian, dan uji t. Hasil uji-t menunjukkan bahwa nilai rata-rata berat badan saat pretest adalah 81,38 dan nilai rata-rata berat badan data postest adalah 75,85. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai t-hitung sebesar 10,866 dengan nilai signifikansi 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara berat badan sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil uji t pada pengukuran persentase lemak tubuh menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase lemak tubuh saat pretest adalah 27,27 dan nilai rata-rata data persentase lemak tubuh saat posttest adalah 24,09. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai t-hitung sebesar 6,963 dengan nilai signifikansi 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara persentase lemak tubuh sebelum dan sesudah perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa latihan beban dengan metode sirkuit kombinasi dengan latihan aerobik merupakan salah satu metode latihan yang efektif untuk menurunkan berat badan dan persentase lemak tubuh remaja overweight.... Penelitian sebelumnya menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan dapat dipengaruhi oleh latihan lari dengan intensitas rendah ataupun tinggi Dinata, 2018. Penurunan masa otot dan lemak dengan latihan weight training yang terdiri atas sit up, push up dan lainnya juga efektif menurunkan masa lemak tubuh pada dewasa obesitas Lestari, 2018. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti pada subyek remaja khususnya mahasiswi untuk mengetahui penurunan berat badan dan lingkar perut. ...Hardi FirmansyahTyas Permatasari Risti RosmiatiArdi NusriOlahraga menjadi suatu kebutuhan agar tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Remaja putri seringkali mengharapakan citra tubuh yang baik. salah satu upaya untuk mendapatkan citra tubuh yang baik yaitu dengan olahraga secara rutin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi lari, sit-up, push up dan squat terhadap penurunan berat badan dan lingkar perut mahasiswi. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 pekan, mulai 29 Januari sampai 22 Februari 2019. Penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dan desain penelitian ini adalah quasy experiment study. Responden adalah 36 mahasiswa perempuan program studi ilmu gizi Universitas Negeri Medan yang berusia 19-21 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 terjadi peningkatan signifikan terhadap rata-rata putaran lari, rata-rata repetisi push up, sit up, dan squat pada awal dan akhir latihan, 2 terjadi penurunan berat badan dan lingkar perut pada pengukuran sebelum dan sesudah program, 3 penurunan signifikan rata-rata berat badan responden hanya terjadi pada pekan ke 3, 4 tidak ada hubungan erat antara latihan yang dijalani dengan perubahan berat badan dan lingkar perut.... Nasrulloh et al., 2021. Senada dengan sebuah hasil penelitian yang mengatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan aerobic dengan body weight training menggunakan resistance band terhadap penurunan berat badan dan persentase lemak dengan nilai signifikasi p<0,05, Lestari & Nasrulloh, 2019. Purwanto & Nasrulloh, 2017 latihan menggunakan metode circuit weight training dapat menurunkan berat badan sebesar 4,6 % dan prosentase lemak sebesar 19,2 %. ...Cerika RismayanthiYashinta Onna PurnamaObesitas atau overwight merupakan masalah sangat ditakuti oleh kaum wanita, karena seorang wanita jika berat badannya sudah melebihi batas normal yang biasa ditentukan berdasarkan IMT Indeks massa Tubuh akan melakukan dengan segala cara untuk menurunkan berat badan menuju ideal atau sesuai yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman teh hijau Camellia Sinensis yang disertai dengan latihan aerobik terhadap penurunan berat badan pada remaja obesitas. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode one-group pre-test-post-test design, dengan pemberian perlakuan memberi minuman the hijau dan melakukan latihan aerobik. Teknik pengumpulan data menggunakan pengukuran tinggi badan berat badan, lingkar pinggang dan lingkar panggul dan IMT. Populasi penelitian adalah siswi kelas VII dan VIII SMP Negeri 3 Pakem yang mengalami obesitas atau yang mempunyai IMT besar dari 25. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria berjumlah 20 orang. Sehingga sampelnya adalah sampel populasi yaitu mengambil semua sampel yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan terhadap penurunan berat badan dengan nilai t-hitung 7,789, lingkar pinggang dengan nilai t-hitung 6,42, lingkar panggul dengan nilai t-hitung 6,307 dan IMT dengan nilai t-hitung 6,245 dengan taraf signifikansi 5 %. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa pemberian minuman teh hijau Camellia Sinensis yang diikuti latihan aerobik dapat menurunkan berat badan, penurunan lingkar pinggang dan panggul serta effect of green tea camellia sinensis with aerobic exercise for weight loss in obesity adolescentsAbstractObesity or overweight is a problem that is very feared by women, because a woman if her weight has exceeded the normal limit which is usually determined based on BMI Body Mass Index will do everything possible to lose weight to the ideal or as desired. The purpose of this study was to determine the effect of drinking green tea Camellia Sinensis accompanied by aerobic exercise on weight loss in obese adolescents. This type of research is an experimental study with a one-group pre-test-post-test design method, with treatment giving green tea and doing aerobic exercise. Data collection techniques used measurements of height, weight, waist circumference and hip circumference and BMI. The population of the study was students of class VII and VIII of SMP Negeri 3 Pakem who were obese or who had a BMI greater than 25. The number of samples that met the criteria were 20 people. So that the sample is a population sample that is taking all samples that meet the criteria. The results showed that there was a very significant effect on weight loss with a t-count value of waist circumference with a t-count value of hip circumference with a t-count value of and BMI with a t-count value of with a significance level. 5%. The conclusion of this study is that giving green tea Camellia Sinensis followed by aerobic exercise can reduce body weight, decrease waist and hip circumference and BMI.... Gullu et al., 2013 found that after 10 weeks of aerobic exercise, there was a decrease in body weight in the running-walking group by BMI by total cholesterol by LDL-K by and triglycerides by In addition, there is a study that found that there was a significant effect of body weight training using a resistance band and without a resistance band on weight loss and fat percentage with a significant value p < Lestari & Nasrulloh, 2019. Some of the results of the research above can strengthen the results of this study which shows that the skipping exercise program combined with body weight training exercises can significantly reduce BMI, with the average decrease being and if you look at the category as much as 60% is included in the normal category. ...This study aims to determine the effect of skipping combination with body weight training on cardiorespiratory endurance and BMI as an effort to prevent Covid-19 for overweight adolescents. This research is an experimental research. In this study, treatment was given in the form of skipping exercise combined with body weight training for 8 weeks with a frequency of 3 times/ week, an intensity of 60%-70% MHR with a duration of 30 minutes. The population in this study were teenagers. Sampling was done by purposive sampling on adolescents aged between 17-21 years and overweight. Instrument used to measure VO2 max with MFT multistage fitness test and measurement of height and weight to determine BMI. The data analysis technique used prerequisite test and paired t test. Based on the results of the cardiorespiratory endurance data analysis, the t-count value was with a significance value of it can be concluded that there is a significant effect of skipping combination with body weight training on cardiorespiratory endurance in overweight adolescents. The mean value of the cardiorespiratory endurance pretest was and the posttest average increased to While the results of the analysis on BMI data obtained a t-count value of with a significance value of it can be concluded that there is a significant effect of skipping combination with body weight training on BMI in overweight adolescents. The mean value of the BMI pretest was and the posttest average BMI decreased to So it can be concluded that skipping exercises combined with body weight training can increase cardiorespiratory endurance and reduce BMI as an effort to prevent Covid-19 for overweight adolescents.... Salah satu contoh latihan yang dapat dilakukan untuk menjaga agar berat badan tetap ideal adalah dengan latihan body weight training. Seperti dibuktikan dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa latihan beban body weight training menggunkan resistance band lebih efektif dari pada tanpa resistance band terhadap penurunan berat badan dan persentase lemak untuk menjaga berat badan ideal Lestari & Nasrulloh, 2019. ...Performance of a football player in a competitive match is influenced by good physical condition in training, competing, or in everyday life. Comprehensive ability is the hope of all football coaches. The study was conducted to determine how the comparison of the physical condition profile of youth football players in the elite and non-elite categories at the provincial level football federation, especially in SSB in the Special Region of research method used in this research is descriptive quantitative. The subjects of this study were students or soccer athletes in elite and non-elite youth football players. The population that the researchers determined was elite and non-elite youth football players at football schools or football clubs in the DIY Province. The sampling technique was carried out by means of purposive random sampling. The instrument in this study used the MFT / Yoyo Intermitent Test, Vertical Jump Test, 30 meter Sprint Test, Illinois Test, and Sit And on the results of the study, it shows that the body mass index component with an average of elite players and non-elite players. Flexibility, elite players and non elite players The leg power of elite players is and for non-elite players is The speed component is for elite and non-elite players, For coordination, the elite players are and the non-elite players are The agility of the elite players is and the non-elite players are Meanwhile, the aerobic endurance for elite players was and non-elite players were So it can be concluded that the physical condition of soccer players which includes body mass index, flexibility, leg power, speed, coordination, agility and endurance, elite players show better results compared to non-elite players.... Salah satu contoh latihan yang dapat dilakukan untuk menjaga agar berat badan tetap ideal adalah dengan latihan body weight training. Seperti dibuktikan dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa latihan beban body weight training menggunkan resistance band lebih efektif dari pada tanpa resistance band terhadap penurunan berat badan dan persentase lemak untuk menjaga berat badan ideal Lestari & Nasrulloh, 2019. ...... Hal tersebut dikarenakan gerakan latihan beban tersebut dilakukan dengan ritme cepat sehingga mampu meningkatkan detak jantung mencapai intensitas aerobik, dan intensitas aerobik itulah yang dapat memacu lipolisis yakni pemecahan trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol sehingga akan meningkatkan pembakaran lemak. Senada dengan Lestari & Nasrulloh, 2019 dalam artikelnya menyebutkan bahwa 1 Ada pengaruh yang signifikan body weight training menggunakan resistance band terhadap penueunan berat badan dan persentase lemak dengan nilai signifikasi p<0,05, 2 Ada pengaruh body weight training tanpa resistance band terhadap penurunan berat badan persentase lemak dengan nilai signifikasi p<0,05. 3 Dapat dibuktikan juga bahwa latihan beban body weight training menggunkan resistance band lebih efektif dari pada tanpa resistance band terhadap penurunan berat badan dan persentase lemak. ... Rina YunianaThis study aims to determine how much influence aerobic exercise and weight training have on body fat and vital capacity. This study used an experimental method with a randomized control group pretest-posttest design. The population in this study were 68 female members at the Fitness Center, Faculty of Sport Science, Yogyakarta State University who participated in the weight loss program. The sample in this study was taken purposively by determining the number of members who participated in the training program with the criteria that active members were at least 2 months practicing before the treatment was carried out and women aged 18-25 years. Through these criteria, the sample obtained is as many as 54 people. Of the 54 people, they were divided randomly into three groups, namely the aerobic exercise group of 18 people, the weight training group of 18 people, and the control group of 18 people. The instrument used to measure and collect body fat data used a skinfold caliper, while the vital lung capacity was measured using a spirometer with a Vitalograph brand. The data analysis technique used the normality test, namely the Kolmogorov-Smirnov Test. This test is carried out to determine whether the data has a normal distribution. The homogeneity test used the Levene's Test with the F test. To test the research hypothesis, it was done using Analysis of Variance ANOVA. This test was conducted to determine the difference in the mean value of the variables between the pretest and posttest in the experimental group. The results of the research analysis showed that aerobic exercise can reduce body fat by and increase the vital lung capacity of members at the Fitness Center by liters / BTPS. Weight training can reduce body fat by Weight training can increase the vital capacity of the lungs by liters / BTPS. Aerobic exercise can reduce body fat by higher than weight training. Aerobic exercise can increase the ability of vital lung capacity liters / BTPS higher than weight training. Pengaruh latihan aerobik dan latihan beban terhadap lemak tubuh dan kapasitas vital paru AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan aerobik dan latihan beban terhadap lemak tubuh dan kapasitas vital. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Randomized Control Group Pretest-Posttest Desain. Populasi pada penelitian ini adalah member perempuan di Fitness Center Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta yang mengikuti program penurunan berat badan yaitu sebanyak 68 orang. Sampel pada penelitian diambil secara purposive dengan menentukan jumlah member yang mengikuti program latihan dengan kriteria yaitu member aktif minimal 2 bulan berlatih sebelum perlakuan dilaksanakan dan wanita usia 18-25 tahun. Melalui kriteria tersebut maka sampel yang diperoleh yaitu sebanyak 54 orang. Dari 54 orang tersebut dibagi menjadi tiga kelompok secara random, yaitu kelompok latihan aerobik sebanyak 18 orang, kelompok latihan beban sebanyak 18 orang, dan kelompok kontrol sebanyak 18 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data lemak tubuh dengan menggunakan skinfold caliper, sedangkan untuk mengukur kemampuan kapasitas vital paru menggunakan spirometer Merk Vitalograph. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas yaitu Kolmogorov-Smirnov Test. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data mempunyai sebaran yang berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Levene’s Test dengan uji F. Untuk menguji hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan Analisis Variansi ANAVA. Uji ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan rerata nilai dari variabel antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik dapat menurunkan lemak tubuh sebesar 4,651 % dan meningkatkan kapasitas vital paru pada member di Fitness Center sebesar 0,2167 liter/BTPS. Latihan beban dapat menurunkan lemak tubuh sebesar 2,969 %. Latihan beban dapat meningkatkan kapasitas vital paru sebesar 0,1583 liter/BTPS. Latihan aerobik dapat menurunkan lemak tubuh lebih tinggi 1,68617 % dibanding latihan beban. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan kapasitas vital paru lebih tinggi 0,05833 liter/BTPS dibanding latihan Wahyu NugrohoSetya RahayuPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat member Gardenia Fitness center terhadap program penurunan lemak fat loss dan pembentukan otot tubuh body building. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan angket. Populasi pada penelitian ini adalah member Gardenia Fitness center Semarang. Sampel yang diambil sebanyak 40 member Gardenia Fitness center penelitian diambil dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian ini diketahui bahwa nilai yang paling besar mempengaruhi minat member Gardenia Fitness Center adalah fat loss. Disimpulkan bahwa minat member fitness terhadap program Latihan fat loss pada kategori sangat tinggi. Ahmad NasrullohIswadi Sigit WicaksonoPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan bodyweight dengan Total-body Resistance Exercise TRX terhadap Peningkatan Kekuatan Otot. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan one-group pretest-posttest design. Subjek dalam penelitian ini adalah members The Fitlab Hotel Tara. Instrumen yang digunakan leg and back dynamometer untuk mengukur kekuatan otot tungkai dan punggung, hand grip dynamometer untuk mengukur kekuatan otot tangan, dan pull and push dynamometer untuk mengukur kekuatan menarik dan mendorong otot lengan. Teknik analisis data menggunakan uji hipotesis dengan analisis uji t paired sample t test. Hasil penelitian diperoleh persentase peningkatan pada kekuatan otot tungkai sebesar 6,88 %, persentase peningkatan pada kekuatan otot punggung sebesar 10,17%, persentase peningkatan pada kekuatan otot tangan sebesar 10,4%, persentase peningkatan pada kekuatan menarik otot lengan sebesar 8,67%, persentase peningkatan pada kekuatan mendorong otot lengan sebesar 11,26%. Dengan demikian disimpulkan ada pengaruh yang signifikan latihan bodyweight dengan total-body resistance exercise TRX terhadap peningkatan kekuatan otot yang meliputi peningkatan kekuata otot tungkai, kekuatan otot punggung, kekuatan otot tangan, kekuatan menarik otot lengan, dan kekuatan mendorong otot lengan. The bodyweight training with total-body resistance exercise TRX can be improving of muscle strength AbstractThis research aims to determine the effect of bodyweight training with Total-body Resistance Exercise TRX to the Improvement of Muscle Strength. This research used experimental research methods. The research design in this study was using one-group pretest-posttest design. The subject of the study is members of The Fitlab Tara Hotel. The instruments that have been used are leg and back dynamometer for measure the leg and back muscle strength, hand grip dynamometer for measure the hand muscle strength, and pull and push dynamometer for measure the pulling and pushing arm muscle strength. Data analysis techniques used hypothesis testing with t test analysis paired sample t test. Based on the results of the study obtained, the percentage increase in leg muscle strength is the percentage increase in back muscle strength is the percentage increase in the hand muscle Strength is the percentage increase in the strength of pulling arm muscles is 8,67%, the percentage increase in the strength of pushing arm muscles is Thus, it was concluded that there was a significant effect of bodyweight training with total-body resistance exercise TRX on increasing muscle strength including increased strength of leg muscles, strength of back muscles, strength of hand muscles, strength of pulling arm muscles, and strength of pushing arm Dolati Farshad GhazalianHossein AbednatanziSuspension training is a combination of unique training movements aimed at improving strength, endurance, coordination, flexibility, power, and core stability within a single workout. Suspension training is marketed as a cardiovascular and resistance training exercise modality performed like a circuit-training workout, in which a series of exercises are performed in rotation with minimal rest time. Objective The purpose of this study was the analysis of the effect a period of TRX training on lipid profile and body composition in overweight women. Methods 24 cases of overweight women, at the age of 29/41 ± height 162/35 ± weight ± and BMI ± kg/m 2 were randomly divided into two control and experimental groups consisting of 12 people. The exercise program was accomplished in eight weeks with three training sessions per week. The training duration from the first week up to the last week increased from 12 to 30 minutes and the exercise intensity from 50 to 80 HRmax. Prior to the implementation of the training program, the performance indicators and body composition were measured and blood test was also conducted for determining the lipid profile. After eight weeks of practicing, all of these tests were taken once more. In experimental group after eight weeks of practicing, fat percentage of body reduced from to 36. 97 p = and body fat mass decreased from 28. 22 to 26. 32 p = and the muscle strength increased from to 15. 21 Kg p= while the lower body muscle strength indicates a rise from to p= and the VO2max from to 61. 89 p= Conclusions A period time of TRX affects performance indicators significantly and body impact of resistance training has not been thoroughly examined in overweight older adults undergoing weight loss. Subjects n = 27 were overweight and obese BMI +/- kg/m2 older age 67 +/- 4 years adults and were randomized into either a 10-week Dietary Approaches to Stop Hypertension for weight loss diet DASH, n = 12 or DASH plus moderate intensity resistance training DASH-RT, n = 15. Outcomes included weight loss, total body and mid-thigh composition, muscle and physical function. There were no significant weight loss differences between the DASH-RT and DASH groups +/- vs. +/- p = The DASH-RT group had a greater reduction in body fat than the DASH group +/- vs. +/- kg, p = The DASH-RT group had greater changes in lean mass + +/- vs. +/- kg, p = and strength +60 +/- 18 vs. -5 +/- 9 N, p = than the DASH group. There were favorable changes in mid-thigh composition variables in the DASH-RT group that were different than the lack of changes observed in the DASH group, except for intermuscular adipose tissue. Both groups experienced decreases in 400-m walk times showed DASH -36 +/- 11 s, DASH-RT -40 +/- 7 s with no differences between groups. Moderate intensity resistance training during weight loss appears to improve fat mass and thigh composition, but weight loss only does not. However, global measures of physical functioning may improve with a weight loss-only Weight Strength Training Anatomy. USAPrinted in United State of AmerikaBret ContrerasContreras, Bret. 1976. Body Weight Strength Training Anatomy. USAPrinted in United State of Pengukuran Berat dan Tinggi Badan menggunakan Mikro Kontrole AT89S51HenhyHenhy. 2008. Sistem Pengukuran Berat dan Tinggi Badan menggunakan Mikro Kontrole AT89S51. Jurnal Jurusan Teknik Elektro Universita Praktis Kesehatan dalam OlahragaSadoso SumosardjunoSadoso Sumosardjuno. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga. Jakarta PT Teori dan Metodologi Melatih FisikSukadiyantoSukadiyanto. 2011. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung Lubuk Agung.
Padabagian perencanaan ini, tim kepemimpinan pemasaran akan menguraikan upaya mana yang diprioritaskan dan yang tidak dapat didukung. Baca Lebih Lanjut Mengenai : Kiat Untuk Membuat Rencana Pemasaran Bisnis yang Hebat. Tim harus selaras dengan kemampuannya dan tidak mengambil lebih dari yang dapat ditangani dengan andal. Connection timed out Error code 522 2023-06-16 195420 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8599e8be32b7bb • Your IP • Performance & security by Cloudflare LANGKAHKELIMA: menghitung kebutuhan tenaga per unit kerja yang bertujuan untuk memperoleh jumlah dan kategori tenaga Analis Kesehatan per unit kerja sesuai dengan beban kerja selama 1 tahun.Sumber data yang diperlukan untuk penghitungan kebutuhan tenaga ini terdiri dari: data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya, yaitu waktu kerja tersedia, standar beban kerja dan standar kelonggaran;
Intensitas dan beban latihan dapat diukur dengan cara melihat? Denyut nadi Pernapasan Kondisi tubuh Tingkat emosi Banyak tidaknya keringat yang keluar Jawaban yang benar adalah A. Denyut nadi. Dilansir dari Ensiklopedia, intensitas dan beban latihan dapat diukur dengan cara melihat Denyut nadi. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Denyut nadi adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban B. Pernapasan adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. [irp] Menurut saya jawaban C. Kondisi tubuh adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. Tingkat emosi adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. [irp] Menurut saya jawaban E. Banyak tidaknya keringat yang keluar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Denyut nadi. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Halpertama yang diperlukan adalah termometer. Jangan lupa untuk selalu menyediakannya di rumah, sebagai langkah antisipasi, ya. Berikut ini cara tepat mengukur suhu tubuh manusia berdasarkan usianya: 1. Orang Dewasa. Termometer digital lebih banyak dipilih, karena menunjukkan hasil yang cepat dan akurat.
1. Pengertian Volume Latihan Volume latihan didefinisikan sebagai jumlah sesi pelatihan setiap minggu Gadzic, 2009. Mengacu pada pengertian yang disampaikan oleh Gadzic, volume latihan juga dapat disebut dengan istilah frekuensi latihan. Frekuensi diartikan sebagai seberapa sering suatu aktivitas tertentu dilakukan. Frekuensi juga dapat dinyatakan dalam beberapa cara yaitu, dalam berapa kali sehari, seminggu, sebulan, atau setahun suatu aktivitas dilakukan Bandmann, 2008. Frekuensi berolahraga menyatakan seberapa sering aktivitas fisik untuk memperoleh atau menjaga kebugaran Kilpatrick, Hebert, Bartholomew, 2005. Menurut Digelidis, Della, dan Papaioannou 2005, frekuensi berolahraga adalah komponen kuantitatif dari partisipasi olahraga. Frekuensi olahraga adalah banyaknya waktu yang digunakan untuk berolahraga. Frekuensi latihan menurut Shepherd 2007 didefinisikan sebagai jumlah waktu seseorang dalam berlatih selama satu periode latihan tertentu. Secara khusus, volume latihan didefinisikan sebagai prasyarat kuantitatif yang diperlukan untuk teknik, taktik, dan khususnya pencapaian fisik yang tinggi Bompa, 1994. Volume latihan tidak hanya merujuk pada durasi latihan saja. Bompa 1994, mengemukakan bahwa volume latihan juga merujuk pada jumlah total aktivitas yang dilakukan ketika latihan. Volume latihan dapat juga dikatakan sebagai jumlah pekerjaan yang dilakukan selama latihan atau satu fase latihan Bompa, 1994. Selain itu, Shepherd 2007 mengemukakan bahwa volume latihan adalah jumlah latihan yang termuat dalam satu sesi atau periode sebuah latihan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa volume latihan adalah jumlah atau besarnya aktivitas latihan yang dilakukan dalam satu periode yang dapat dilihat berdasarkan jumlah latihan yang termuat dalam satu sesi dan waktu yang dihabiskan untuk berlatih baik dalam jam atau hari. 2. Tipe Volume Latihan Volume latihan dibagi ke dalam dua tipe Bompa, 1994, antara lain a. Volume Relatif Volume relatif adalah total waktu yang digunakan oleh sekelompok atlet atau tim selama satu fase latihan tertentu. Volume relatif biasanya dihitung dengan melihat total waktu latihan satu tim, sehingga jarang sekali memiliki nilai individual. b. Volume Absolut Volume absolut adalah ukuran dari jumlah latihan yang dilakukan oleh atlet secara individual tiap unit latihan. Volume absolut biasanya dinyatakan dalam satuan menit. 3. Komponen Volume Latihan Terdapat komponen-komponen yang termasuk dalam volume latihan. Menurut Bompa 1994, komponen-komponen tersebut antara lain a. Waktu atau durasi selama latihan b. Jarak atau beban angkatan tiap unit latihan c. Jumlah repetisi atau pengulangan latihan atau elemen teknis yang dilakukan selama satu sesi latihan Ketika istilah volume latihan digunakan maka jumlah atau banyaknya pelajaran atau komponen teknis yang diperoleh selama latihan dan banyaknya waktu jam dan hari harus ditentukan sebelumnya. Terdapat standar latihan yang ditetapkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal Keteyian dan Schairer dalam Lawless, 2011. Keteyian dan Schairer dalam Lawless, 2011 menyatakan bahwa standar tersebut ditentukan berdasarkan jenis olahraga, yaitu aerobik dan anaerobik. Latihan aerobik baik apabila dilakukan sebanyak empat sampai lima hari dalam satu minggu sedangkan latihan anaerobik dilakukan sebanyak satu sampai dua hari Keteyian dan Schairer dalam Lawless, 2011. Selain itu, penyusunan menu latihan memiliki dasar yang perlu diperhatikan. Apabila beban latihan tinggi maka durasi dan jumlah repetisi disusun lebih rendah Bompa, 1994; Keteyian dan Schairer dalam Lawless, 2011. 4. Pengukuran Volume Latihan Secara sederhana, volume latihan diukur dengan melihat frekuensi latihan seseorang. Frekuensi latihan oleh beberapa peneliti hanya diukur dengan menanyakan kepada responden tentang berapa kali dalam satu minggu seorang berolahraga Kilpatrick, Hebert dan Bartholomew, 2005; Digelidis, Della, dan Papaioannou, 2005. Berbeda dengan peneliti sebelumnya, Kavussanu dan Mc Auley 1995 memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan frekuensi berolahraga yang terdiri dari 4 aitem yaitu, berapa kali dalam satu minggu responden berolahraga, rata-rata durasi berolahraga, tipe olahraga yang dilakukan serta berapa bulan atau tahun responden sudah berolahraga. Secara umum pelatih terkadang menggunakan dua indikator sebagai alat ukur untuk mengukur atau mengevaluasi volume latihan yaitu, waktu yang dihabiskan dan jarak yang ditempuh selama latihan dalam satu sesi. Misalnya pada olahraga lari, seorang atlet mampu menempuh jarak 12 km dalam 1 menit Bompa, 1994. Pengukuran volume latihan akan lebih akurat apabila diukur dengan melihat setiap satuan unit pengukuran saja Bompa, 1994. Menurut Bompa 1994, untuk memilih satuan unit yang akan diukur dapat mempergunakan jenis olahraga sebagai dasar dalam menentukan, misalnya a. Lari, bersampan, cross-country skiing, dan mendayung dapat menggunakan jarak sebagai alat ukur, sehingga sejauhmana jarak yang dapat ditempuh menjadi hasil pengukuran. b. Angkat beban dan latihan dengan beban dapat menggunakan berat atau beban yang digunakan selama latihan. Hasil pengukuran dapat dinyatakan dengan ukuran kilogram. c. Tinju, gulat, judo, senam, dan olahraga tim menggunakan alat ukur waktu untuk menghitung volume latihan. Shepherd 2007 juga mengemukakan cara mengukur volume sebuah latihan yaitu dengan melihat waktu, jumlah pengulangan materi latihan dan jumlah beban latihan. Berdasarkan uraian di atas, pengukuran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat waktu yang digunakan seorang mahasiswa-atlet untuk berlatih. Waktu latihan mencakup banyaknya jam dan hari yang dignakan untuk berlatih. Hal ini dipilih karena waktu biasanya digunakan sebagai dasar penetapan standar latihan Keteyian dan Schairer dalam Lawless, 2011. Selain itu, telah disebutkan sebelumnya bahwa untuk mendapatkan hasil yang akurat dapat dilakukan dengan hanya mengukur setiap unit latihan saja. Hal ini membuat peneliti juga membatasi jenis olahraga yang akan diteliti. Penelitian ini akan meneliti jenis olahraga tim seperti, bola basket, voli, sepak bola, dan futsal. 5. Efek Volume dan Frekuensi Latihan yang Tinggi Volume latihan yang tinggi memiliki pengaruh terhadap tubuh seseorang Mujika, 1998; Murlasits, Reed, Wells, 2012. Pengaruh tersebut antara lain a. Peningkatan VO2 max maximal oxygen uptake b. Peningkatan fungsi jantung c. Peningkatan kesehatan jasmani dan performansi d. Penurunan ketegangan terkait dengan peredaran darah e. Peningkatan massa otot dan kekuatan fisik Volume latihan yang tinggi juga memiliki dampak negatif, yaitu munculnya sindrom overtraining. Overtraining adalah kondisi yang tidak seimbang antara beban latihan volume dan intensitas dengan pemulihan setiap individu Bandyopadhyay, Bhattacharjee, dan Sousana, 2012; Mackinnon, 2000. Overtraining memiliki beberapa dampak bagi atlet Mackinnon, 2000; Ghasemnezhad, 2011. Dampak tersebut antara lain a. Menimbulkan kelelahan dalam diri atlet b. Tidak mampu menampilkan performansi terbaik ketika latihan dan dalam kompetisi c. Mengalami gangguan imunitas dan gangguan fisik yang lain, seperti gangguan tidur dan gangguan makan d. Pada mahasiswa yang juga berperan sebagai atlet, overtraining mengakibatkan muncul perasaan enggan bersekolah dan merasa tidak mampu untuk mengejar ketertinggalan dalam hal akademik.

Kompasgeologi memiliki banyak kegunaan, diantaranya digunakan untuk mengukur kedudukan. suatu unsur struktur geologi, mengukur strike/dip dari kemiringan lapisan batuan, dan tentunya. sebagai penunjuk arah. c). Cara Penggunaan. Dari beberapa sumber, cara menggunakan kompas geologi dilihat dari bagian-bagian utama.

★ SMA Kelas 12 / Penjaskes PJOK - Penilaian Akhir Semester SMA Kelas 12intensitas dan beban latihan dapat di ukur dengan cara melihat A. Denyut Nadi B. Pernapasan C. Kondisi Tubuh D. Tingkat Emosi E. Banyak Tidakanya keringat yang keluarPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Ujian Semester 2 Genap UAS UKK Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas 10Dengan adanya sebuah proposal usaha, pihak manajemen usaha kerajinan akan memperoleh masukan yang dapat menjadi pertimbangan untuk…. a. menambah kapasitas produksi b. perluasan usaha c. mengalahkan saingan usaha d. menambah jenis produksi e. pembukaan cabang baruCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaBahasa Arab MI Kelas 4Bahasa Jepang SD Kelas 3Bahasa Sunda - SMP Kelas 8Al-Quran Hadits MI Kelas 6Penjaskes - SD Kelas 6Bahasa Arab MI Kelas 3Teks Eksposisi - Bahasa Indonesia SMA Kelas 10PTS Bahasa Jawa Semester 2 Genap SD Kelas 1Tema 7 SD Kelas 4UTS Bahasa Arab MA Kelas 10 Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
LatihanKecepatan: Shoulder Press. 5. Latihan Kecepatan: Leg Squat. 6. Latihan Kecepatan: Back Extension. Mengenal Kecepatan Dalam Kebugaran Jasmani. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecepatan Manusia. Mengenal Macam dan Jenis Kecepatan. Tips dan Cara Sederhana Untuk Melatih Kecepatan.

- Kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi dan menghasilkan tenaga. Jika sering berolahraga, Anda pasti akan menemukan perbedaan dalam kekuatan otot otot setiap orang dapat dilatih agar memiliki tenaga yang maksimal. Berikut jenis, cara melatih, dan skala penilaian kekuatan Itu Kekuatan Otot?Laman Kementerian Kesehatan menyebut kekuatan otot adalah tenaga yang dikeluarkan otot atau sekelompok otot untuk berkontraksi saat menahan beban maksimal. Sementara M Adhi Prasnowo dkk. menjelaskan dalam bukunya, bahwa kekuatan otot mampu menghasilkan tenaga yang maksimal dan mempengaruhi postur tubuh otot dapat ditingkatkan melalui latihan resistensi, seperti beban atau latihan angkat ini menyebabkan perubahan struktural dalam otot, seperti peningkatan jumlah protein dan ukuran sel otot, yang menyebabkan otot menjadi lebih Kekuatan OtotKekuatan otot dapat diukur dalam satuan newton N atau pound-force lbf. Ada dua jenis kekuatan otot yang berbeda kekuatan statis dan macam-macam kekuatan ototKekuatan statis; adalah kekuatan otot yang digunakan saat melakukan gerakan yang tidak berubah, seperti duduk di atas kursi atau berdiri dinamis; adalah kekuatan otot yang digunakan saat melakukan gerakan yang berubah, seperti berlari, naik tangga, atau melakukan maksimal; adalah kekuatan maksimal yang dapat dicapai oleh otot dalam satu tahanan; adalah kekuatan otot yang digunakan untuk menahan beban atau tekanan dalam posisi eksplosif; adalah kekuatan otot yang digunakan untuk melakukan gerakan cepat dan eksplosif, seperti melompat atau enduransi; adalah kemampuan otot untuk bekerja secara terus menerus dalam jangka waktu yang fleksibilitas; adalah kemampuan otot untuk melakukan gerakan fleksibel dan ekstensi dengan koordinasi; adalah kemampuan otot untuk bekerja secara selaras dan koordinatif dalam melakukan jenis kekuatan otot ini dapat ditingkatkan melalui latihan yang tepat dan program pengembangan fisik yang dirancang untuk mengejar tujuan Jared Meacham telah memverifikasi artikel Healthline yang menyebut ada beberapa cara untuk melatih kekuatan otot, antara lain yaitu1. PemanasanSaat bersiap mengangkat beban yang lebih berat, penting untuk melakukan pemanasan sebelum dapat dilakukan dengan aktivitas aerobik yang lebih ringan, tendangan kaki, dan Latihan ResistensiMelakukan latihan dengan beban atau alat, seperti angkat beban, push-up, pull-up, dan latihan dengan resistance Latihan PlyometricsMelakukan latihan yang mengutamakan gerakan eksplosif, seperti jumping jacks, burpee, dan box Latihan IsometrikMelakukan kontraksi otot tanpa pergerakan sendi, seperti push-up dengan posisi berdiri, plank, dan wall Latihan KardioMelakukan olahraga yang mengutamakan kondisi jantung dan paru-paru, seperti berlari, naik tangga, dan Latihan FleksibilitasMelakukan gerakan peregangan dan yoga untuk meningkatkan fleksibilitas Latihan KoordinasiMelakukan gerakan yang memerlukan koordinasi otot, seperti gerakan senam, tari, atau olahraga Tetap KonsistenTetap konsisten dengan latihan kekuatan dengan melakukan latihan kekuatan tiga kali seminggu. Ini bisa berupa latihan tubuh dengan bergantian antara latihan tubuh bagian atas dan Carilah Bantuan TemanPertimbangkan untuk bekerja sama dengan seorang teman untuk motivasi dan menjaga tanggung jawab satu sama juga dapat mencari bimbingan seorang profesional, seperti pelatih pribadi, untuk mengikuti program dan saran latihan yang latihan harus dilakukan secara teratur dan dikombinasikan dengan latihan lain untuk mendapatkan hasil yang itu, dianjurkan untuk melakukan latihan yang sesuai dengan kondisi fisik dan kondisi kesehatan, serta di bawah pengawasan instruktur atau trainer yang Melatih Kekuatan OtotMelatih kekuatan otot memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya1. Meningkatkan Massa OtotMelatih kekuatan otot akan meningkatkan jumlah otot yang dimiliki, sehingga membuat tubuh lebih sehat dan Menurunkan Risiko CederaOtot yang kuat akan mampu menopang tubuh lebih baik dan mengurangi risiko cedera saat melakukan aktivitas Meningkatkan MetabolismeOtot yang kuat akan membantu meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga membuat tubuh lebih efisien dalam membakar Menurunkan Risiko PenyakitMelatih kekuatan otot dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan Meningkatkan Kesehatan TulangMelatih kekuatan otot dapat meningkatkan kesehatan tulang dan mengurangi risiko Menjaga Postur TubuhOtot yang kuat akan mampu menjaga postur tubuh yang baik dan mengurangi risiko sakit Meningkatkan Kesehatan MentalMelatih kekuatan otot dapat meningkatkan mood dan mengurangi Meningkatkan Koordinasi dan KeseimbanganMelatih kekuatan otot dapat meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai Penilaian Kekuatan OtotAda beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai kekuatan otot, di antaranya yaitu sebagai berikut1. Uji KinerjaTes yang dilakukan dengan melakukan gerakan tertentu seperti push-up, pull-up, dan sit-up untuk mengukur kekuatan Uji BebanTes yang dilakukan dengan melakukan latihan dengan beban, seperti angkat beban, leg press, dan latihan dengan resistance Uji IsometrikTes yang dilakukan dengan melakukan kontraksi otot tanpa pergerakan sendi, seperti push-up dengan posisi berdiri, plank, dan wall Uji DinamometerAlat yang digunakan untuk mengukur kekuatan otot dengan cara mengukur tekanan yang diberikan oleh otot yang Uji BioelektromiografiAlat yang digunakan untuk mengukur aktivitas listrik Uji Functional Movement Screen FMSMerupakan tes yang digunakan untuk mengukur fungsi otot-otot dalam gerakan metode penilaian kekuatan otot memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga dianjurkan untuk melakukan beberapa metode penilaian untuk mendapatkan hasil yang lebih itulah penjelasan mengenai latihan kekuatan otot. Selain itu, dianjurkan untuk melakukan penilaian kekuatan otot secara rutin dan di bawah pengawasan instruktur atau trainer yang kompeten. Simak Video "Awas! Polusi Semakin Menjadi" [GambasVideo 20detik] aau/inf

kekuatanotot dapat dilakukan dengan menggunakan beban. baik latihan secara isometric (statis), secara isotonic (dinamis) maupun secara isokinetic. Latihan beban atau weight training merupakan cara yang paling baik dan efektif untuk mengembangkan power, kekuatan dan daya tahan. Harus selalu diingat bahwa Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal SMA Penjaskes Olahraga PJOK Acak ★ Penjaskes PJOK - Penilaian Akhir Semester SMA Kelas 12intensitas dan beban latihan dapat di ukur dengan cara melihat A. Denyut Nadi B. Pernapasan C. Kondisi Tubuh D. Tingkat Emosi E. Banyak Tidakanya keringat yang keluar Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Ujian Semester 2 UAS / UKK Penjas SMA Kelas 10Lebar tempat mendarat minimum dalam lompat jauh adalah…. a. 2,75 m b. 2,8 m c. 3 m d. 4 m e. 4,5 m Materi Latihan Soal LainnyaPAS PKn SMP Kelas 7Menafsirkan Data dari Diagram - Matematika SMA Kelas 10Pengetahuan UmumPTS Bahasa Indonesia SMP Kelas 9Seni Budaya Semester 1 Ganjil SD Kelas 4Kuis Tema 7 Subtema 1 SD Kelas 5Teknologi Layanan Jaringan - TIK SMA Kelas 11PTS Semester 1 Ganjil - Fiqih MI Kelas 1Pengukuran - Matematika SD Kelas 3Bahasa SpanyolCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia. latihantahunan, terutama pada tingkat siklus mikro. Ada banyak metode untuk mengukur dan menciptakan intensitas latihan. Sebagai contoh, dengan latihan yang dilakukan terhadap suatu hambatan atau pada tingkat percepatan yang tinggi, intensitas latihan dapat diukur sebagai persentase dari penampilan terbaik. Yang pY3tpFo.
  • 2wccbnv2tb.pages.dev/391
  • 2wccbnv2tb.pages.dev/43
  • 2wccbnv2tb.pages.dev/408
  • 2wccbnv2tb.pages.dev/236
  • 2wccbnv2tb.pages.dev/474
  • 2wccbnv2tb.pages.dev/369
  • 2wccbnv2tb.pages.dev/27
  • 2wccbnv2tb.pages.dev/336
  • untuk mengukur beban latihan dapat dilakukan dengan cara melihat